Pariaman – Ribuan warga padati prosesi “Maarak Saroban” di Pariaman, Minggu (6/7/2025). Acara ini merupakan bagian dari Tabuik Budaya Pariaman dalam rangka memperingati Muharram 1447 H.
Prosesi “Maarak Saroban” menampilkan dua kelompok Tabuik, yaitu Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Ferialdi, mengumumkan peniadaan prosesi “basalisiah” atau perselisihan antar kelompok Tabuik.
“Untuk malam ini, proses basalisiah di acara Maarak Saroban kami tiadakan,” ujar Ferialdi. Keputusan ini diambil setelah evaluasi dengan tuo Tabuik Pasa dan Subarang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ferialdi menambahkan, keputusan ini juga bertujuan meredam situasi panas yang terjadi sejak awal prosesi, mengingat waktu antara prosesi Tabuik dan acara puncak yang semakin dekat.
Tokoh Masyarakat dan Pengamat Seni Pariwisata Kota Pariaman, Firman Syakri Pribadi atau Adjo Fe, mendukung keputusan tersebut.
“Walaupun tidak terjadi perselisihan, pertunjukan dari dua kelompok Tabuik tetap menarik dan tidak menghilangkan makna prosesi,” kata Adjo Fe.
Adjo Fe menekankan pentingnya melestarikan Tabuik sebagai identitas kolektif masyarakat Pariaman. “Saya sangat mendukung Tabuik karena memberikan dampak positif bagi warga Pariaman,” pungkasnya.
Komentar