Produksi Konten AV Jurnalistik Makin Simpel Kode Etik Tetap Dikedepankan

Jakarta – Produksi berita audio visual (AV) kini semakin mudah berkat teknologi smartphone. Siapapun bisa menjadi reporter atau produser konten hanya dengan bermodal ponsel pintar.

Kemudahan ini diungkapkan oleh wartawan TV senior, Jamalul Insan, saat mengisi kelas daring Journalism Fellowship on CSR (JFC) 2025 batch 2, Kamis (4/9).

Jamalul menjelaskan, proses produksi berita AV yang dulu rumit kini bisa dilakukan lebih sederhana.

“Dulu tahun 95, proses untuk memproduksi berita AV panjang prosedurnya,” ujarnya. “Sekarang tidak lagi, dan sangat simpel.”

Menurutnya, produksi berita atau konten AV jurnalistik bisa dilakukan dengan smartphone dan editing menggunakan laptop. Bahkan, dubbing tidak lagi memerlukan ruang kedap suara.

Kemudahan ini membuka kesempatan bagi siapa saja untuk menjadi reporter atau produser konten.

Meski demikian, Jamalul menekankan pentingnya kode etik jurnalistik.

“Etika tetap berlaku, baik untuk akurasi, objektivitas dan verifikasi,” tegasnya.

Tantangan dalam produksi berita AV saat ini meliputi clickbait versus kredibilitas, disinformasi, polarisasi opini, dan deepfake.

Jamalul membagikan tips sukses memproduksi berita AV, yaitu kenali audiens digital, gunakan narasi visual yang kuat, fokus pada fakta, produksi cepat tapi akurat, dan gunakan gaya relevan.

Kelas daring JFC 2025 batch 2 diikuti oleh 13 wartawan dari berbagai media nasional dan lokal. Program ini merupakan kerjasama PT Tower Bersama Infrastructure dan Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan.

Komentar