Bundo Kanduang Adaptasi Digitalisasi Jaga Adat Budaya Minangkabau

Tanah Datar – Bundo Kanduang kembali ditegaskan perannya sebagai garda terdepan penjaga adat dan budaya Minangkabau. Penegasan ini mengemuka dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Bundo Kanduang.

Bimtek berlangsung di Aie Angek Cottage, Kecamatan X Koto, pada Rabu (27/8).

Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat menggelar kegiatan ini. Peserta Bimtek adalah Bundo Kanduang dari delapan nagari di Kecamatan Batipuh.

Dana kegiatan berasal dari Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Fraksi Gerindra, H. Ronny Mulyadi, SE.

Ketua Bundo Kanduang Internasional, Prof. Dr. Ir. Putih Reno Raudhah Thaib, hadir sebagai narasumber. Ia menekankan pentingnya adaptasi digital bagi perempuan Minangkabau.

“Bundo Kanduang dituntut untuk mampu memilah, memanfaatkan, dan mengajarkan nilai-nilai adat agar tidak tergerus budaya luar,” tegas Prof. Putih Reno.

H. Ronny Mulyadi, SE, menjelaskan bahwa Bimtek ini bertujuan memperkuat kapasitas kepemimpinan perempuan di nagari.

“Bundo Kanduang adalah simbol kehormatan, pengayom, dan teladan dalam masyarakat,” kata Ronny.

Ia berharap Bimtek ini melahirkan pemimpin perempuan yang memahami adat dan budaya serta cerdas membaca peluang zaman.

Kegiatan berlangsung dinamis dengan diskusi interaktif dan berbagi pengalaman antar Bundo Kanduang. Mereka merumuskan strategi bersama menjawab tantangan sosial budaya di era modern.

Masyarakat berharap Bundo Kanduang menjadi motor penggerak perubahan. Mereka diharapkan tetap berpijak pada filosofi “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” namun luwes menghadapi dunia digital.

Komentar