Padang – Wakil Presiden RI ke-13, Ma’ruf Amin, menyoroti lemahnya tata kelola wakaf nasional, padahal potensi wakaf di Indonesia mencapai Rp180 triliun per tahun. Penegasan ini disampaikan saat membuka Konferensi Wakaf Internasional 2025 di Kota Padang, Sabtu (15/11/2025).
Ma’ruf Amin menyatakan Indonesia seharusnya menjadi pusat peradaban wakaf modern karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Ia menekankan pengelolaan wakaf secara profesional dapat menjadi solusi bagi berbagai persoalan sosial, termasuk kemiskinan.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menambahkan bahwa keberhasilan wakaf diukur dari manfaat berkelanjutan yang dihasilkan, bukan dari besaran aset. Saat ini, 278 ribu bidang tanah wakaf telah tercatat resmi di BPN, dan kementeriannya sedang menyiapkan regulasi baru untuk memperkuat ekosistem wakaf uang.
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menilai wakaf memiliki potensi besar sebagai instrumen penting bagi pembangunan nasional jika dikelola secara profesional. Ia menyebut Sumbar memiliki modal kuat untuk menjadi daerah pelopor pengelolaan wakaf modern karena masyarakatnya yang berbudaya dan religius.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menyatakan kehadiran tokoh nasional dan internasional dalam konferensi ini merupakan kehormatan bagi Sumbar dan menunjukkan perhatian global terhadap isu wakaf. Ia berharap konferensi ini dapat melahirkan gagasan baru untuk memperkuat wakaf produktif.
Konferensi Wakaf Internasional berlangsung selama dua hari dan membahas empat isu strategis, yaitu wakaf untuk pembangunan berkelanjutan, wakaf sebagai instrumen ekonomi dan investasi, wakaf dan pendidikan, serta wakaf untuk kesejahteraan sosial. Acara ini didukung oleh BPKH, Bank Nagari Syariah, Paragon Corp, Pemprov Sumbar, dan Pondok Modern Darussalam Gontor.






Komentar