Sumbar Genjot Hilirisasi Perkebunan Pacu Ekonomi Daerah Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Padang – Sektor perkebunan Sumatra Barat (Sumbar) berpotensi besar mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah melalui hilirisasi komoditas unggulan seperti gambir. Pengusaha nasional, Jefri Nedi, menyatakan bahwa pengelolaan yang baik dan modernisasi pertanian menjadi kunci peningkatan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Kontribusi sektor perkebunan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar saat ini mencapai 22-25%, dengan komoditas seperti sawit, karet, kakao, tebu, dan gambir sebagai penyumbang utama nilai ekspor dan lapangan kerja.

“Kita punya sumbernya, masak cuan didapat kecil juga, pasti ada yang salah. Ini yang harus dibenahi lewat tata kelola terbaik supaya income Sumbar di sektor perkebunan lebih mantap,” ujar Jefri Nedi dalam keterangan daring, Rabu (29/10/2025).

Jefri Nedi menambahkan, gambir Sumbar merupakan produsen terbesar dunia, menyumbang 80-90% ekspor gambir Indonesia. Selain itu, kelapa sawit, karet, kakao, dan kopi juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

Namun, sejumlah tantangan masih menghantui sektor ini, termasuk fluktuasi harga, rendahnya produktivitas, alih fungsi lahan, dan minimnya pengolahan hasil perkebunan menjadi produk bernilai tinggi.

“Sektor perkebunan sangat berpengaruh pada ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat desa. Namun, agar pengaruh ekonominya lebih besar, harus hilirisasi (pengolahan di dalam daerah) dan modernisasi pertanian sangat diperlukan,” pungkas Jefri Nedi.

Komentar