Padang – Universitas Andalas (Unand) memastikan lima sejarawannya akan bekerja secara profesional dalam proyek penulisan ulang sejarah nasional. Rektor Unand, Efa Yonnedi, menyampaikan hal tersebut di Kota Padang pada Sabtu (27/6/2025).
Menurut Efa Yonnedi, komitmen para sejarawan tersebut selaras dengan prinsip universitas yang menjunjung tinggi mimbar akademik dalam upaya mencari kebenaran secara objektif.
Ia menambahkan, para akademisi yang ahli dalam bidang sejarah tersebut aktif terlibat dalam diskusi publik dan menyampaikan pendapat kritis tanpa rasa takut atau keberpihakan. “Jadi, kami menjamin proses mimbar akademik itu berjalan di luar kampus secara profesional,” ujarnya.
Efa Yonnedi juga mengungkapkan, kelima sejarawan Unand telah memberikan kontribusi signifikan dalam penulisan ulang sejarah Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan (Kemenbud).
Pihaknya menjamin tidak akan ada intervensi atau arahan dari pihak kampus dalam proses penulisan ulang sejarah tersebut. “Kami menaruh hormat pada metodologi yang sudah dikembangkan dan grand theory yang juga dipakai serta referensi yang digunakan, sehingga dipastikan tidak ada arahan apalagi intervensi,” ucapnya pada Sabtu (27/6/2025).
Terlepas dari berbagai tanggapan terkait penulisan ulang sejarah Indonesia, Rektor Unand berharap inisiatif Kementerian Kebudayaan ini dapat menghasilkan dampak positif, terutama dalam meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap sejarah bangsa.
“Semoga kita bisa menghasilkan buku sejarah, menyukai, dan mencintai buku tersebut. Tentu saja setiap pandangan inklusif dan tidak ada kelompok yang merasa dimarginalkan atau yang terluka,” pungkas Efa Yonnedi.





Komentar