Padang Pariaman – Ketua DPRD Sumatera Barat, Muhidi, mendorong kolaborasi lintas sektor demi menjaga ketahanan pangan nasional. Menurutnya, upaya ini tidak bisa dilakukan secara terpisah.
Penegasan itu disampaikan saat peluncuran program “Ba Jaguang: Dari Ranah Minang untuk Ketahanan Pangan Indonesia” di Warehouse Paten Mekar Tani, Ulakan Tapakis, Kamis (24/7).
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Paten Mekar Tani, Polda Sumbar, dan Pemprov Sumbar. Tujuannya adalah membangun ekosistem jagung yang terintegrasi dan berkelanjutan.
DPRD Sumbar siap mendukung program ini melalui fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran yang berpihak kepada petani, kata Muhidi. Ia menilai jagung sebagai komoditas strategis yang memengaruhi harga, pakan, dan kesejahteraan petani.
“Petani butuh modal, pendampingan, dan kepastian pasar. Program seperti ini memberi arah dan harapan,” tegasnya.
Muhidi mengapresiasi kemitraan profesional yang dibangun Paten Mekar Tani karena memberikan kepastian sejak penanaman hingga pembelian hasil panen.
Peluncuran program ditandai dengan penanaman jagung simbolis, penandatanganan prasasti kolaborasi, dan pemberian penghargaan kepada tokoh penggerak potensi Sumbar.
Acara tersebut dihadiri oleh anggota Komisi IV DPR RI Rahman Saleh, Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Bupati Padang Pariaman Jhon Kennedy Azis, investor, dan ratusan petani mitra.
Direktur Utama Paten Mekar Tani, Ari Irpendi Putra, menyatakan bahwa program ini adalah wujud nyata sinergi lintas sektor dalam menjawab tantangan ketahanan pangan.
CEO MEKAR, Pandu Aditya Kristy, menambahkan bahwa kolaborasi ini membuktikan peran fintech lending dalam mendukung sektor pertanian.







Komentar