Agam – Panen padi organik varietas kuruik kusuik berhasil dilakukan di Dusun Halalang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (10/11/2025), dengan potensi hasil mencapai 7 ton per hektare. Penggunaan pupuk organik cair Herdanic dinilai menjadi kunci pertumbuhan unggul dan masa panen yang lebih cepat.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sumatera Barat, Asnal Zakri, menyebut hasil panen ini sebagai lompatan teknologi. “Jika hasilnya baik, ini akan menjadi sebuah lompatan teknologi, karena kita menggunakan pembenah tanah yang dinilai lebih unggul dibanding jenis biasa,” ujarnya.
Tanaman padi yang dipanen memiliki tinggi 130 sentimeter dengan 60-70 anakan per rumpun. Tingkat kebernasan butir padi juga tampak lebih baik dibandingkan biasanya.
Gerakan Pemuda Tani (Gempita) Sumatera Barat optimistis hasil panen ini dapat menjadi contoh pengembangan pertanian organik di wilayah tersebut.
Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi menyatakan dukungan terhadap program pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian organik dan akan menindaklanjuti dengan penguatan program pemberdayaan masyarakat serta kajian riset berkelanjutan.
Padi varietas kuruik kusuik ini dipanen pada usia 128 hari, lebih cepat sekitar 7 hari dari masa panen normal varietas tersebut yang biasanya mencapai 135-155 hari. Pupuk organik cair Herdanic mengandung unsur hara makro-mikro dan bakteri pengurai yang bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesehatan tanaman, dan mendukung pertanian berkelanjutan.






Komentar