Pulau Punjung – Tradisi adat Rajo Menjalani Rantau dari Nagari Lubuk Karak, Kecamatan Sembilan Koto, Kabupaten Dharmasraya, resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia. Pemerintah Kabupaten Dharmasraya menerima sertifikat pengakuan tersebut.
Sertifikat WBTb diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, kepada Wakil Bupati Dharmasraya, Leli Arni, Selasa (5/8/2025). Acara penyerahan berlangsung di Auditorium Istana Gubernuran Sumatera Barat.
Leli Arni mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas penetapan Rajo Menjalani Rantau sebagai WBTb Indonesia. “Ini menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus melestarikan tradisi ini,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Dharmasraya, Lasmita, menambahkan bahwa pengakuan ini adalah hasil kerja keras berbagai pihak.
Rajo Menjalani Rantau merupakan prosesi penyambutan raja dari Kerajaan Jambu Lipo ke wilayah rantau nan 12 koto, termasuk Nagari Lubuk Karak. Tradisi ini telah berlangsung sejak abad ke-10 Masehi.
Tradisi ini bermula dari perjanjian adat antara pusat kerajaan dan wilayah rantau. Masyarakat rantau berjanji menyambut raja dengan istirahat, makanan, dan penghormatan adat setiap kali berkunjung.
Prosesi ini dilaksanakan minimal tiga tahun sekali dan menjadi momentum penting untuk musyawarah adat serta mempererat hubungan kekerabatan.
Penyambutan dilakukan secara adat, diiringi tari pasambahan, tabuhan talempong, dan upacara adat di rumah gadang. Tokoh adat, bundo kanduang, serta ratusan anak kemenakan terlibat dalam prosesi ini.
Tradisi ini telah beradaptasi dengan perkembangan zaman dan didukung upaya pelestarian melalui pemetaan budaya (cultural mapping) oleh komunitas Limbago Anak Nagari bersama BPPI.
Dengan penetapan ini, Dharmasraya menambah daftar kekayaan budaya daerah yang diakui secara nasional. Hal ini sekaligus mempertegas identitas budaya Minangkabau di wilayah rantau selatan.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, sejumlah kepala daerah, tokoh adat, dan perwakilan forkopimda turut hadir dalam acara tersebut.








Komentar