Tanah Datar – Prevalensi stunting di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami peningkatan pada tahun 2024 setelah sebelumnya menunjukkan penurunan signifikan. Data ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.
Wakil Bupati Tanah Datar, Ahmad Fadly, menyebut peningkatan angka stunting sebagai tugas berat bagi pemerintah daerah. Pemerintah daerah akan terus berupaya menekan angka stunting.
Sebelumnya, angka stunting di Tanah Datar berada di angka 21,5% pada tahun 2021. Melalui intervensi intensif, angka tersebut turun menjadi 18,9% pada tahun 2023. Penimbangan pada Juni 2024 menunjukkan angka 12,6%, namun kemudian naik menjadi 13,3%.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penurunan stunting. Upaya tersebut meliputi penguatan intervensi lintas sektor, program kegiatan, monitoring evaluasi, audit kasus stunting, dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Wakil Ketua TPPS sekaligus Ketua TP PKK, Ny. Lise Eka Putra, menekankan pentingnya pendekatan komprehensif. Pendekatan ini melibatkan berbagai sektor dan OPD terkait. Enam elemen penting yang berkontribusi pada penurunan stunting meliputi peningkatan gizi ibu dan anak, akses air bersih dan sanitasi, pendidikan dan keterlibatan masyarakat, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak, intervensi spesifik dan sensitif, serta kebijakan dan dukungan pemerintah.







Komentar