Batusangkar – Ribuan orang memadati Lapangan Cindue Mato, Batusangkar, untuk menyaksikan Satu Ranah Budaya (Sabudaya) yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumatera Barat. Acara ini menampilkan beragam seni Minangkabau, pameran budaya, permainan tradisional, tari, musik kontemporer, silek, musik tradisi, dan bazar UMKM.
Pembukaan Sabudaya ditandai dengan pemukulan gendang bersama oleh Bupati Eka Putra, Ketua DPRD Anton Yondra, Direktur Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan RI Agus Mulyana, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Jefrinal Arifin, dan Kepala BPK Wilayah III Sumbar Nurmatyias.
Bupati Eka Putra menyampaikan apresiasi atas penunjukan Tanah Datar sebagai lokasi penyelenggaraan Sabudaya oleh Kementerian Kebudayaan RI dalam rangka Hari Kebudayaan Nasional. Ia berharap acara ini berjalan lancar dan mengajak penonton untuk menjaga ketertiban, kebersihan, serta meminta pedagang untuk tidak menaikkan harga.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Jefrinal Arifin, menyatakan dukungan penuh Pemerintah Provinsi terhadap kegiatan Sabudaya. Sementara itu, Direktur Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan, Agus Mulyana, menyebut kegiatan ini sebagai upaya melestarikan dan menghidupkan budaya di Indonesia.
Penonton juga dihibur oleh penampilan Diva Aurel dan grup musik etnik Minangkabau Talempong dengan konsep modern Jaguank. Kepala BPK Wilayah III Sumbar, Nurmatias, menyampaikan dasar hukum kegiatan ini adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan.






Komentar