Dharmasraya – Annisa Suci Ramadhani dan Leliarni memperkenalkan program “Kerja Budaya” sebagai upaya membentuk masyarakat Dharmasraya yang harmonis dan berkarakter. Program ini menyediakan anggaran khusus untuk tokoh adat dan ulama di setiap nagari.
“Tokoh adat dan ulama mendapat dukungan guna membentuk karakter anak nagari berdasarkan nilai adat dan agama,” ujar Annisa pada Senin (21/10). Dana khusus ini dialokasikan melalui pemerintahan nagari guna mendukung berbagai program budaya lokal.
Penguatan Budaya Lokal di Setiap Nagari
Annisa menambahkan bahwa tokoh adat dan ulama bertanggung jawab dalam mengelola dana tersebut. Pelaksanaan dan pengawasan dana ini berada di bawah pemerintah nagari. “Tokoh adat dan agama memahami masyarakat mereka, jadi peran mereka sangat vital dalam pembangunan karakter masyarakat,” jelasnya.
Dana tersebut juga mendukung kegiatan adat dan kesenian, menghidupkan kembali nilai budaya lokal. Annisa yakin, penguatan karakter masyarakat harus didasarkan pada nilai adat dan agama yang kuat.
Herianto Dt Mandaro, seorang pemangku adat di Dharmasraya, menyambut positif program ini. Menurutnya, program ini menjadi langkah konkret dalam menggali kembali nilai-nilai budaya setempat. “Ini angin segar bagi tokoh adat dan ulama untuk menghidupkan kembali budaya di masyarakat,” katanya.
Herianto berharap program ini membantu generasi muda memahami identitas mereka yang kuat dalam nilai budaya dan agama. “Dengan program ini, karakter generasi muda dapat diperkuat dan terhindar dari pengaruh budaya luar,” tambahnya.
Program “Kerja Budaya” dari Annisa dan Leliarni diharapkan mampu memperkokoh nilai adat dan agama di Dharmasraya, serta mendorong peran aktif tokoh adat dan ulama dalam membangun masyarakat.