Padang – Ekonomi Sumatera Barat bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan pada triwulan III tahun 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat peningkatan signifikan pada produksi pertanian dan tren positif dalam aktivitas perdagangan.
Namun, sektor transportasi dan pergudangan mengalami penurunan. Angkutan udara mencatat penurunan jumlah penumpang sebesar 7,06% dan barang sebesar 0,94%, diikuti penurunan pada angkutan darat.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menekankan penguatan strategi ekspor dan relasi antarwilayah untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi daerah. Ia juga mendorong relokasi industri ke daerah potensial seperti Kabupaten Lima Puluh Kota untuk efisiensi rantai pasok.
Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto, mengingatkan pentingnya perencanaan matang dalam relokasi industri, namun menegaskan daya saing kuat industri minyak sawit (CPO) di Sumbar. BPS berkomitmen memperkuat koordinasi dan pelatihan petugas data untuk pengelolaan data ekonomi daerah yang lebih akurat.
Mahyeldi juga menekankan pentingnya validitas data dalam mendukung arah kebijakan pembangunan daerah. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan Kepala BPS Sumbar beserta jajaran pada Kamis (6/11/2025) untuk membahas capaian kinerja sektor unggulan.







Komentar