Padang – Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Parpora) Tanah Datar meminta peninjauan ulang dan penjadwalan ulang event Satu Nagari Satu Event di Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Sungai Tarab.
Permintaan ini muncul karena kegiatan tersebut dinilai tidak mencerminkan kearifan lokal.
Kepala Dinas Parpora Tanah Datar, Riswandi, melalui timnya menyampaikan permintaan tersebut saat berkunjung ke kantor Wali Nagari pada Jumat (15/8).
Surat resmi dari Dinas Parpora tertanggal 19 Agustus 2025 memperkuat permintaan penjadwalan ulang tersebut.
Alasan penjadwalan ulang meliputi tema kegiatan yang belum menunjukkan potensi dan kearifan lokal nagari.
Selain itu, kegiatan dinilai belum menampilkan keunikan produk (One Village One Product), dugaan kurangnya keterlibatan seluruh unsur masyarakat, serta lomba burung berkicau dan layang-layang yang dianggap bukan budaya asli Pasie Laweh.
Wali Nagari Pasie Laweh, Hidayat, mengaku terkejut dengan instruksi tersebut.
Ia menjelaskan bahwa perencanaan event “Sumarak Pesona Marapi” telah melalui musyawarah dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat.
“Perencanaan ini lahir dari musyawarah. Semua unsur masyarakat terlibat-Niniak Mamak, pemuda, Bundo Kanduang,” ujar Hidayat.
“Jadi wajar kalau kami terkejut mendengar instruksi itu, apalagi waktunya tinggal menghitung hari, dan telah masuk pada Calendar of Event tahun 2025,” tambahnya.
Hidayat menyayangkan sikap Riswandi yang merupakan putra asli Pasie Laweh.
Menurutnya, Riswandi seharusnya mendukung event tersebut sebagai momentum pemulihan nagari pasca bencana Galodo.
Event “Sumarak Pesona Marapi” dijadwalkan pada 30-31 Agustus 2025 dengan tema “Pasie Laweh Bangkit dalam Doa dan Perjuangan”.
Rangkaian acara meliputi tarian kolosal, peresmian Monumen dan Galeri Terbuka Galodo Pasie Laweh, prosesi adat Pitaruah Marapulai, serta hiburan rakyat seperti lomba layang-layang dan kicau burung.
Warga berharap event ini dapat membangkitkan ekonomi nagari dan memulihkan semangat pasca bencana.
Mereka kini menantikan dukungan dari Bupati Tanah Datar, Eka Putra, untuk mewujudkan kebangkitan Pasie Laweh melalui budaya dan pariwisata.





Komentar