Padang – Pemerintah Kota Padang berkomitmen mewujudkan layanan sanitasi aman melalui tata kelola yang baik. Hal ini ditegaskan Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir.
Komitmen ini disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) terkait Sanitation Infrastructure and Institutional Support Program (SIIP), Kamis (21/8/2025).
Maigus Nasir menyebut sanitasi sebagai faktor penting dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.
Program SIIP merupakan hasil kesepakatan antara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Kota Padang.
Program yang berlangsung sejak 2024 hingga Januari 2026 ini menjadikan Padang sebagai salah satu dari lima kota percontohan di Indonesia.
“Melalui forum FGD ini, Pemerintah Kota Padang berharap tercapai kesepakatan mengenai tiga hal utama,” ujar Wawako Maigus.
Tiga hal utama itu adalah rencana pengembangan kapasitas dan kelembagaan, rencana investasi infrastruktur sanitasi termasuk optimalisasi maupun pembangunan baru, serta identifikasi potensi kemitraan dan kolaborasi lintas sektor.
“Kami berharap melalui diskusi ini, lahir dokumen perencanaan pengelolaan air limbah domestik yang implementatif dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat Kota Padang,” tutupnya.
Lutz Kleeberg, perwakilan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), menekankan pentingnya kebijakan bersama serta dukungan dari Pemerintah Kota Padang untuk mengembangkan sektor sanitasi.
Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Marsaulina Pasaribu, menegaskan target nasional sanitasi aman sebesar 30 persen pada tahun 2029.
Menurutnya, angka ini cukup ambisius mengingat capaian nasional saat ini baru mencapai 10,25 persen.
“Untuk mencapainya diperlukan kolaborasi yang responsif terhadap isu serta berbasis pada kebutuhan daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, FGD tersebut merupakan rangkaian penting dalam mendukung perencanaan bidang sanitasi dengan fokus pada aspek tata kelola.



Komentar