Tanah Datar – Pacu Jawi, ikon budaya Minangkabau, kembali digelar meriah di Sawah Bondo Tangah, Jorong Koto Hiliang, Nagari Sungai Tarab, Sabtu (13/9). Ajang ini menarik perhatian wisatawan dari berbagai negara.
Tradisi pacu Jawi, yang awalnya merupakan wujud syukur pascapanen, kini menjadi sarana promosi bagi para peternak sapi.
Sapi yang menunjukkan performa terbaik di arena berlumpur akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Mandrizal Khatik Putiah, Ketua Alek Pacu Jawi, mengungkapkan bahwa acara ini semakin memperkuat posisi Tanah Datar sebagai destinasi wisata budaya unggulan.
“Wisatawan mancanegara mulai merencanakan kunjungan setiap musim panen,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah dapat meningkatkan infrastruktur menuju lokasi pacu Jawi demi kenyamanan para wisatawan.
Selain menawarkan pengalaman yang unik, pacu Jawi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Para pedagang makanan, minuman, dan suvenir merasakan peningkatan penjualan setiap kali acara ini diselenggarakan.
Tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahun ini membuktikan bahwa kearifan lokal dapat menjadi daya tarik wisata yang mendunia.
Pacu Jawi bukan sekadar tontonan, melainkan juga kebanggaan masyarakat Minangkabau yang melestarikan filosofi “alam takambang jadi guru” dan menjaga warisan budaya tetap hidup.






Komentar