Solok Selatan – Mahasiswa KKN Universitas Andalas (Unand) berupaya melestarikan seni budaya lokal di Nagari Padang Air Dingin, Solok Selatan. Mereka mendata kesenian tradisional untuk dioptimalkan dalam website nagari.
Fokus pendataan kali ini tertuju pada Sanggar Seni Bujang Juaro yang terletak di Jorong Koto Japang.
Sanggar yang berdiri sejak 15 Februari 2020 ini memiliki 25 anggota aktif dari berbagai usia.
“Dulu hanya sekadar randai tanpa nama,” ungkap Ketua Sanggar, Saipul Aswar Datuak Rajo Ansah, mengenai awal mula berdirinya sanggar.
Sanggar Seni Bujang Juaro memfokuskan diri pada berbagai kesenian, seperti silat, tari piring, tari galombang, tari pasambahan, rebana, dan randai.
Saat ini, randai menjadi kesenian yang paling aktif dan konsisten mereka jalankan.
Randai yang dibawakan Sanggar Bujang Juaro mengisahkan cerita Rambun Pamenan, sebuah kaba klasik Minangkabau. Latihan rutin digelar setiap malam Minggu.
Sanggar ini kerap tampil di berbagai acara, mulai dari pernikahan hingga syukuran warga.
Namun, Sanggar Bujang Juaro menghadapi kendala, terutama terkait keterbatasan kostum dan alat musik.
“Harapan kami, ada perhatian khusus dari nagari maupun pihak terkait,” kata Saipul.
Meski demikian, sanggar ini telah beberapa kali tampil di RTH Solok Selatan dan Taman Budaya Padang. Mereka juga pernah meraih Juara 3 lomba seni budaya tingkat Kabupaten Solok Selatan.
Mahasiswa KKN Unand turut membantu mempromosikan sanggar ke media digital.
“Kami berharap mahasiswa KKN bisa bantu kami memperkenalkan sanggar ini ke luar,” harap Saipul.
Selain pendataan, mahasiswa KKN Unand juga merancang video dokumenter budaya dan fitur khusus di website nagari. Tujuannya agar Sanggar Seni Bujang Juaro semakin dikenal luas dan tetap eksis melestarikan budaya Minangkabau.





Komentar