Padang – Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmat Saleh, mendorong Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk meningkatkan kemampuan teknologi dan administrasi. Tujuannya agar KWT lebih mudah mengakses program pemberdayaan dari kementerian.
Dorongan ini disampaikan saat Rahmat Saleh mengunjungi KWT Durian Tarung, KWT Anggrek Pita, dan KWT Mawar Pita, Minggu (13/7/2025). Kunjungan ini disambut antusias puluhan ibu-ibu setempat.
Rahmat menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi di sektor pertanian, termasuk di tingkat rumah tangga.
“Sekarang ini sudah zamannya teknologi. Kalau kita tidak ikut, akan tertinggal,” ujarnya. Ia menambahkan KWT harus mulai mengenal cara bertani yang lebih modern dan efisien.
Selain teknologi, Rahmat juga mengingatkan pentingnya kesiapan administratif. Hal ini agar KWT bisa menerima bantuan atau program dari pemerintah pusat.
Ia mencontohkan banyak kelompok yang tertinggal karena tidak memiliki legalitas atau laporan keuangan yang memadai.
“Program dari kementerian itu ada. Tapi kalau kita tidak siap secara administrasi, ya tidak bisa ikut. Itu yang harus kita perbaiki,” katanya.
Komisi IV DPR RI, lanjut Rahmat, akan terus mendorong agar program-program kementerian yang menyasar kelompok tani, termasuk KWT, dapat tepat sasaran dan menjangkau masyarakat bawah.
Ia berkomitmen memperjuangkan agar perempuan di sektor pertanian, khususnya di Sumatera Barat, mendapat perhatian yang layak dalam pembangunan ekonomi.
“KWT adalah bagian penting dari pembangunan desa dan kota. Peran ibu-ibu sangat strategis, terutama dalam menjaga pangan keluarga dan menciptakan ekonomi mikro di rumah tangga,” pungkasnya.







Komentar