Cabang olahraga Kempo berhasil menambah dua medali emas untuk kontingen Sumatra Barat di PON 2024.
Kontingen Sumbar di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang berlangsung di Aceh dan Sumatra Utara hanya berhasil membawa pulang 5 medali emas. Pencapaian ini jauh menurun dibandingkan dengan dua edisi PON sebelumnya, dan menempatkan Sumbar di peringkat 24 dari 39 kontingen.
Dari 10 provinsi di Sumatra, Sumbar berada di posisi ke-8 dengan total 5 emas, 14 perak, dan 30 perunggu, sehingga total medali yang diraih mencapai 49.
Pada PON 2021 di Papua, kontingen Sumbar berhasil meraih peringkat 15 dengan 8 emas, 12 perak, dan 18 perunggu. Sedangkan pada PON 2016 di Jawa Barat, Sumbar berada di posisi 11 dengan 14 emas, 10 perak, dan 20 perunggu.
Meski hasil kali ini tidak memuaskan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumbar, Maifrizon, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi terhadap usaha para atlet yang telah berjuang keras di arena PON. Ia menyatakan, “Kami, Pemerintah Provinsi Sumbar, sangat mengapresiasi perjuangan atlet di medan laga. Prestasi ini adalah hasil kerja keras yang patut dibanggakan.”
Maifrizon juga menambahkan bahwa pemerintah akan memberikan bonus sebagai bentuk penghargaan kepada para peraih medali, terutama bagi atlet yang meraih emas. “Bonus bagi peraih medali akan menjadi prioritas kami. Selain itu, bagi peraih emas yang belum memiliki pekerjaan, pemerintah akan membantu menyiapkan pekerjaan sebagai bagian dari penghargaan atas prestasi mereka,” ujarnya.
Para atlet Sumbar yang baru saja berlaga di PON XXI Aceh-Sumut pulang dalam rombongan besar pada Sabtu (21/9/2024). Atlet dari berbagai cabang olahraga seperti tarung derajat, kempo, dan angkat berat berangkat dari Banda Aceh menuju Medan melalui jalur darat, sebelum melanjutkan perjalanan ke Padang dengan penerbangan pada Minggu (22/9/2024). Sementara itu, atlet yang bertanding di Medan dari delapan cabang olahraga berbeda langsung berangkat menuju Padang.
Atlet senior Sumbar, Iwan Samurai, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada rekan-rekannya yang telah berjuang dengan semangat di PON XXI Aceh-Sumut. Meskipun banyak keterbatasan, mereka berhasil membawa pulang 5 medali emas, 14 perak, dan 30 perunggu, mengharumkan nama Ranah Minang di kancah nasional. Iwan, yang juga menyumbangkan medali emas untuk kontingen Sumbar, tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Namun, ia juga mengungkapkan keprihatinan terhadap situasi yang dihadapi para atlet, yang menurutnya jauh berbeda dibandingkan dengan PON sebelumnya. “Saya memahami situasi ini. Sebagai atlet, tentu ada rasa kecewa, tetapi kami tetap berjuang demi lambang Tuah Sakato,” ungkap Iwan.
Iwan juga menekankan pentingnya dukungan nyata untuk para atlet agar mereka bisa mempersiapkan diri lebih baik di masa mendatang. “Jika dibiarkan seperti sebelumnya, prestasi akan sulit tercapai di PON mendatang,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa kemajuan olahraga di Sumbar memerlukan pengorbanan dari semua pihak, bukan hanya para atlet. “Kami hanya meminta perhatian yang serius. Programkan latihan yang didukung oleh fasilitas memadai, sehingga prestasi Sumbar dapat terus berkembang. Dengan modal medali yang telah kita raih di PON XXI, kami yakin prestasi lebih baik bisa diraih,” tutup Iwan dengan optimisme