PAINAN – Pembangunan lanjutan Pasar Inpres Painan di Pesisir Selatan kembali memasuki tahap tender dengan anggaran Rp 27 miliar. Kementerian PUPR ambil alih proses tender proyek ini.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, menyatakan koordinasi intensif dengan Balai Sarana Permukiman Wilayah Kementerian PUPR di Padang terus dilakukan. Tujuannya, menghindari simpang siur informasi di tengah masyarakat.
“Pembangunan lanjutan Pasar Painan saat ini sedang proses tender dengan anggaran Rp27 miliar,” kata Hendrajoni, kemarin.
Menurut Hendrajoni, lelang proyek ini bukan kali pertama. Tender sebelumnya pada Juni 2025 gagal mendapatkan pemenang. Proses tender saat ini merupakan upaya ketiga.
“Jika pemenang tender sudah ditetapkan dan pekerjaan dimulai Oktober, perkiraan selesai April 2026,” ujarnya.
Bupati optimistis pasar dapat rampung sesuai jadwal. Dengan begitu, pedagang dapat segera menempati fasilitas baru. “Harapan kita, tahun 2026 para pedagang sudah bisa menempati pasar baru,” imbuhnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Pesisir Selatan, Afriman Julta, menjelaskan pembangunan tahap awal pasar dikerjakan oleh PT Putra Jaya Andalan dengan nilai kontrak Rp53,3 miliar yang kemudian diaddendum menjadi Rp58 miliar.
Namun, hingga kontrak berakhir pada Desember 2024, pekerjaan hanya selesai sekitar 72 persen. Akibatnya, proyek diputus kontrak dan terbengkalai.
Afriman meminta pedagang bersabar. Pemerintah daerah bersama kementerian terkait berupaya menuntaskan proyek ini.
“Ini memang warisan proyek yang terbengkalai dari pemerintahan sebelumnya, tetapi Pak Bupati Hendrajoni berkomitmen penuh untuk menuntaskannya,” kata Afriman.
Dengan rampungnya pasar pada 2026, diharapkan kegiatan ekonomi masyarakat Painan kembali bergairah. Pasar baru ini dinilai strategis sebagai pusat perdagangan utama di ibu kota kabupaten.



Komentar