Garut Pacu Ekspor Produk Lapas: Tirai Serabut Kelapa Mendunia!

GARUT – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, mendukung penuh ekspor produk tirai dan coir shade (layar peneduh) berbahan serabut kelapa, hasil karya warga binaan Lapas Kelas IIA Garut, ke Eropa.

Dukungan ini disampaikan saat Agus Andrianto meninjau Ruangan Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Garut, Rabu (16/7).

Agus meminta agar karya warga binaan dioptimalkan untuk ekspor, tidak hanya tirai serabut kelapa.

“Bagus juga ini sampai diekspor ke Eropa, ya. Tolong optimalkan karya-karya Warga Binaan untuk diekspor, tidak hanya tirai serabut kelapa,” ujar Agus.

Ia juga meminta agar potensi ekspor lain, seperti kopi atau produk khas daerah, dapat diidentifikasi dan dikembangkan.

Agus memuji kreativitas dan hasil karya warga binaan yang memberikan manfaat di luar Lapas.

Kepala Lapas Kelas IIA Garut, Rusdedy, mengungkapkan bahwa hasil ekspor ke Prancis dan Korea Selatan memberikan premi bagi warga binaan yang terlibat dalam proses produksi.

Lapas menggandeng pihak ketiga untuk penyediaan bahan mentah dan penyaluran hasil produksi. Lapas menyediakan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia.

“Jadi selama ada di dalam Lapas mereka produktif, ada penghasilan yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari di Lapas, tidak membebani keluarga bahkan bisa membekali keluarga bila ada yang datang berkunjung dan bisa menabung,” jelas Rusdedy.

Kegiatan ini berdampak positif bagi Lapas sebagai institusi pembina, dengan tugas pembinaan kemandirian berjalan optimal melalui pemberian upah.

“Selain itu, dari hasil karya Warga Binaan ini kami juga bisa menyumbangkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP),” pungkasnya.

Produksi terus digalakkan di seluruh Lapas dan Rutan, di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Komentar