Fadly Amran Selesaikan Masalah Padang Dialog Membuahkan Hasil

Padang – Kericuhan akibat pembubaran aktivitas ibadah di sebuah rumah jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang Sarai, Koto Tangah, viral di media sosial. Walikota Padang, Fadly Amran, langsung turun tangan menyelesaikan masalah tersebut.

Fadly Amran menggelar pertemuan dengan berbagai pihak terkait, termasuk jemaat gereja, tokoh masyarakat, unsur Forkopimca, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Padang, Prof. Salmadanis. Pertemuan berlangsung di kantor Camat Koto Tangah.

Dalam mediasi tersebut, Fadly Amran menekankan pentingnya memahami perasaan semua pihak. Ia menegaskan bahwa insiden ini bukan perselisihan agama, melainkan kesalahpahaman.

“Kita harus memahami lukanya perasaan saudara-saudara kita yang mengalami tindakan pengerusakan bahkan juga sampai ada korban luka. Dan ini bukan perselisihan agama, tetapi murni insiden kesalahpahaman,” ujar Fadly Amran.

Polisi telah menahan sembilan orang terkait kasus pengrusakan tersebut. Kasus ini akan ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.

Fadly Amran dikenal dengan pendekatan dialogisnya dalam menyelesaikan masalah. Ia mengedepankan komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat.

Pendekatan serupa juga diterapkan saat memindahkan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jati, Jalan Perintis Kemerdekaan. Melalui dialog, pedagang bersedia direlokasi ke Pasar Kuliner Jati yang lebih tertib dan representatif.

“Dengan fasilitas yang lebih baik, kebersihan yang terjaga, dan tata letak yang rapi, para PKL bisa berdagang dengan lebih nyaman, dan tentunya ini akan menarik lebih banyak pengunjung,” kata Fadly Amran saat meresmikan Pasar Kuliner Jati.

Pendekatan dialogis yang diterapkan Fadly Amran diharapkan dapat menciptakan pemerintahan yang lebih partisipatif, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Komentar

REKOMENDASI