Sawahlunto – Mantan pegawai honorer di Sawahlunto, Rinaldi Sikumbang, kini sukses menjadi peternak ayam buras Lohman dengan omzet jutaan rupiah per bulan.
Keputusan Rinaldi beralih profesi membawanya pada pendapatan yang jauh lebih besar dibandingkan saat menjadi tenaga honorer.
Pria berusia 45 tahun asal Desa Kumbayau, Kecamatan Barangin ini, menjual telur ayamnya seharga Rp 45 ribu per lapiak.
Rinaldi sebelumnya mengabdi sebagai tenaga honorer selama 14 tahun, dari 2008 hingga 2022.
Merasa tidak ada kepastian pengangkatan, ia memutuskan untuk memulai usaha ternak ayam buras Lohman dengan modal Rp75 juta.
Modal tersebut digunakan untuk membangun kandang dan membeli 1.500 ekor ayam.
Setelah ayam-ayamnya produktif, Rinaldi mampu meraup pendapatan bersih Rp6 juta hingga Rp8 juta per bulan.
Selain itu, ia juga mendapatkan tambahan penghasilan Rp2,5 juta per bulan dari penjualan pupuk kandang.
Saat ini, Rinaldi mempekerjakan satu karyawan untuk membantu usahanya.
Meski sukses, Rinaldi menghadapi sejumlah tantangan, seperti pasokan air yang terbatas dan kesulitan mendapatkan pakan ternak.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan, terutama dalam hal pemasaran, agar peternak tidak dipermainkan tengkulak.
Desa Kumbayau sendiri memiliki sejarah panjang dalam peternakan ayam buras, bahkan pernah menjadi sentra peternakan yang diundang ke Istana Negara pada tahun 1995.



Komentar