Padang – Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Nanda Satria, mengecam keras perusakan rumah doa umat Kristen di Padang Sarai, Koto Tangah, Kota Padang.
Aksi anarkis yang terjadi pada Minggu (27/7) itu dinilai mencoreng citra toleransi Kota Padang.
“Kejadian ini sangat disayangkan dan mencederai semangat kebersamaan,” ujar Nanda, Senin (28/7).
Nanda mendesak aparat penegak hukum bertindak tegas memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku.
“Kita minta aparat menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan anarkis ini,” tegasnya.
Setelah kejadian, Ketua DPD GAMKI Sumbar langsung berkoordinasi dengan Nanda. Ia juga telah berkomunikasi dengan Wali Kota Padang, Fadly Amran.
Nanda menekankan pentingnya dialog dalam menyelesaikan masalah. “Kalau ada perbedaan pandangan, bicarakanlah dengan baik. Jangan main hakim sendiri,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya kajian hukum menyeluruh dan meminta semua pihak tidak tergesa-gesa mengambil sikap.
“Agama yang diserang adalah agama yang sah dan diakui negara. Semua umat berhak menjalankan ibadahnya dengan aman,” tegasnya.
Nanda mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga toleransi dan ketenangan di Kota Padang. “Mari kita jaga Kota Padang agar tetap aman dan damai,” pungkasnya.








Komentar