Padang – Universitas Negeri Padang (UNP) kini memiliki Migran Centre, menjadi perguruan tinggi pertama di luar Pulau Jawa yang memiliki fasilitas tersebut. Pusat layanan terpadu ini diresmikan pada Jumat (28/6/2024) untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap bersaing di pasar kerja internasional, sekaligus menjadi yang kedua di Indonesia.
Peresmian Migran Centre UNP dilakukan oleh Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri (P3KLN) Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Dr. Dwi Setiawan Susanto, S.E., M.Si., Ak., bersama Rektor UNP, Krismadinata, Ph.D., bertepatan dengan pelaksanaan Wisuda UNP ke-139 periode Juni hari pertama.
Momentum peresmian ini juga ditandai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Rektor UNP dengan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Kerjasama ini meliputi program persiapan dan penempatan calon pekerja migran Indonesia ke luar negeri.
Dirjen Dwi Setiawan mengapresiasi langkah strategis UNP dalam membangun fasilitas lengkap dan menyiapkan sistem pembinaan terintegrasi bagi mahasiswa sejak awal. Hal itu disampaikannya saat ditemui wartawan didampingi Humas UNP di Auditorium pada Jumat (28/6/2024).
“Migran Centre ini merupakan one stop service. Tidak hanya menyiapkan kemampuan bahasa dan keterampilan kerja, tapi juga karakter, empati, kesabaran, dan loyalitas yang menjadi keunggulan pekerja migran Indonesia,” ujarnya.
Dwi Setiawan menambahkan, pekerja migran Indonesia telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah melalui remitansi. “Di satu desa saja bisa ada 200 orang migran yang mengirim hingga lebih dari 500 juta rupiah per bulan. Artinya, Migran Centre ini bukan hanya soal lapangan kerja, tapi juga tentang dampak ekonomi nyata,” jelasnya.
Senior Eksekutif UNP, Prof. Ganefri, Ph.D., menegaskan bahwa Migran Centre UNP dibangun dengan dukungan Kementerian Ketenagakerjaan dan terbuka untuk seluruh lulusan perguruan tinggi di Sumatera Barat, khususnya pascasarjana, serta masyarakat umum. “Ini bukti komitmen UNP untuk berkontribusi menyiapkan SDM Sumbar agar bisa mengambil peluang kerja di luar negeri, khususnya di negara-negara seperti Jepang, Timur Tengah, Taiwan, dan Hong Kong,” kata Prof. Ganefri kepada Wartawan.
Dalam upaya memperkuat kompetensi bahasa, Migran Centre UNP menyiapkan pelatihan empat bahasa utama: Inggris, Jepang, Arab, dan Mandarin. Bahkan, pada Oktober mendatang, UNP akan resmi menjadi tuan rumah Confucius Institute, pusat pengembangan bahasa dan budaya Mandarin yang didukung penuh oleh Tianjin Foreign Studies University, Tiongkok.
Prof. Ganefri juga menyebutkan bahwa UNP siap mengisi kebutuhan tenaga kerja global di berbagai sektor seperti keperawatan, hospitaliti, teknik, hingga mendukung penyelenggaraan haji di luar negeri. Ia menegaskan bahwa berbagai skema penempatan akan dijajaki, termasuk skema antarpemerintah (G2G), swasta (G2P), serta keterlibatan diaspora Indonesia yang memiliki usaha di negara tujuan.
Komentar