Padang – Ketua Relawan Mahyeldi-Vasko, Muhammad Zuhrizul, mendesak Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, untuk mengevaluasi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumbar. Desakan ini muncul di tengah sorotan terhadap kinerja dinas tersebut.
Zuhrizul menilai Kadisdik saat ini kurang inovatif dalam menjalankan program unggulan Mahyeldi-Vasko. Ia menegaskan pentingnya sosok yang memiliki daya inovasi kuat.
“Tidak cukup pintar saja, tapi harus kuat dengan daya inovasi,” ujarnya, Rabu (16/7/2025).
Sejumlah masalah pendidikan di Sumbar menjadi sorotan Zuhrizul. Di antaranya, masalah penerimaan siswa baru, kasus SMA 5 Bukittinggi, dan temuan BPK terkait pengadaan serta kunjungan kerja ke luar negeri.
“Juga soal beberapa pembangunan sekolah yang mangkrak dan masalah Beasiswa Rajawali serta juga penerimaan siswa yang menjadi problem tahunan,” kata Zuhrizul.
Ia menekankan evaluasi menyeluruh dan objektif dalam menentukan sosok yang kompeten. Zuhrizul mengingatkan agar penunjukan pemimpin OPD tidak didasarkan pada kedekatan emosional.
“Jangan lagi menentukan pemimpin di sebuah OPD karena kedekatan emosional, tapi tidak kompeten dan tidak memiliki inovasi,” tegasnya.
Zuhrizul juga menyoroti anggaran studi banding ke luar negeri yang dinilai lebih besar dari anggaran penambahan lokal sekolah. Ia mengingatkan banyak anak di Sumbar yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena masalah biaya.
DPRD Sumbar turut mendukung desakan evaluasi ini. Mereka menilai perlunya evaluasi terhadap OPD yang kurang inovatif dan kreatif.
Sementara itu, sejumlah pihak membantah pernyataan Zuhrizul. Mereka menilai Kadisdik Sumbar telah bekerja maksimal, termasuk mengusulkan penambahan lokal dan BOS. Namun, keputusan akhir berada di tangan pemerintah pusat.







Komentar