Sawahlunto – Pemerintah Desa Batu Tanjung, Sumatera Barat, fokus meningkatkan perekonomian warga melalui pengembangan peternakan itik dan ayam buras. Program ini telah melibatkan 21 warga dengan kepemilikan itik antara 200 hingga 2.000 ekor per orang.
Kepala Desa Batu Tanjung, Marwan, mengungkapkan bahwa setiap 200 ekor itik mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp 500 ribu per minggu, yang signifikan membantu perekonomian masyarakat.
Selain peternakan, desa ini juga membentuk Koperasi Merah Putih yang akan membuka berbagai unit usaha, termasuk gerai pertanian, pangkalan air bersih, penjualan telur, batu bata, hingga apotek. Keberadaan apotek dianggap krusial mengingat lokasi desa yang relatif jauh dari pusat kota.
Di sisi infrastruktur, Desa Batu Tanjung telah memperbaiki sistem irigasi dengan alokasi dana APBN sebesar Rp 400 juta, serta membangun tempat berkaul di Batu Kuali senilai Rp 101 juta. Marwan mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi tantangan dalam merealisasikan pembangunan fisik lainnya.
Desa Batu Tanjung memiliki populasi 2.046 jiwa dengan 123 kepala keluarga. Jumlah penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) mengalami penurunan signifikan dari ratusan menjadi hanya 20 orang. Pemerintah desa terus mendorong masyarakat untuk aktif berusaha, termasuk menanam jagung sebagai sumber pakan ternak.
Marwan, yang juga beternak ayam, menekankan besarnya potensi pasar jagung di Desa Batu Tanjung, mengingat tingginya kebutuhan pakan ternak oleh para peternak ayam dan itik.







Komentar