Syukuri Berkah, Badoa dan Thanksgiving Satukan Keluarga

Padang – Tradisi Thanksgiving di Amerika Serikat dan Badoa di Minangkabau, Sumatera Barat, memiliki esensi serupa yaitu ungkapan syukur dan kebersamaan. Kedua tradisi ini menekankan pentingnya merayakan berkah kehidupan bersama keluarga dan komunitas, meskipun terpisah oleh perbedaan geografis dan budaya.

Thanksgiving, yang dirayakan setiap Kamis keempat di bulan November, menjadi momen bagi keluarga Amerika untuk berkumpul dan menikmati hidangan khas seperti kalkun panggang dan pai labu. Tradisi ini berakar dari perayaan panen musim gugur tahun 1621 antara kolonis Pilgrim dan suku Wampanoag.

Sementara itu, Badoa merupakan tradisi makan bersama dalam budaya Minangkabau sebagai wujud syukur atas kelancaran hajatan, panen, kelahiran, atau berkah kehidupan. Warga duduk melingkar di atas tikar dan menyantap nasi serta lauk dari satu dulang besar tanpa memandang status sosial.

Al Fatih, mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas, menjelaskan bahwa Badoa bukan sekadar makan, tetapi juga cerminan rasa syukur kepada Tuhan dan nilai adat yang menjunjung tinggi kesetaraan.

Salma Fariska, mahasiswa Sastra Inggris di kampus yang sama, menambahkan bahwa Thanksgiving juga menghadirkan rasa kekeluargaan, saling berbagi cerita, dan menghargai apa yang dimiliki, mirip dengan suasana Badoa di Minangkabau.

Kedua tradisi ini mengingatkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan universal seperti syukur, kekeluargaan, dan kesetaraan dapat muncul dalam bentuk budaya yang berbeda, namun tetap saling mengerti. (Foto/Net)

Komentar

REKOMENDASI