Padang – Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Nan Limo, Sumatera Barat, dibekali pengetahuan tentang penggunaan media sosial yang aman dan bertanggung jawab. Edukasi ini bertujuan melindungi siswa dari risiko dunia digital.
Kegiatan ini digelar karena banyak siswa SD yang aktif di platform seperti TikTok, YouTube, WhatsApp, dan Instagram. Bahkan, beberapa siswa memiliki akun pribadi meski belum memenuhi syarat usia.
Dalam kegiatan tersebut, siswa diajak berdiskusi tentang aplikasi yang sering digunakan. Mereka juga dikenalkan dengan istilah seperti hoaks dan cyberbullying.
“Saya sering lihat video lucu di TikTok, tapi nggak tahu kalau bisa ada yang jahat juga di sana,” ujar Fadli, salah seorang siswa.
Siswa juga diberi pemahaman tentang pentingnya menjaga privasi digital. Mereka diajarkan mengapa tidak boleh membagikan informasi pribadi seperti nama lengkap dan alamat rumah di internet.
Selain itu, siswa dikenalkan dengan konsep literasi digital. Mereka belajar cara menyaring informasi, membedakan fakta dari hoaks, melaporkan konten berbahaya, dan memblokir akun yang mengganggu.
Kepala SDN 07 Nan Limo mengapresiasi kegiatan ini. Ia menilai edukasi digital sangat relevan dengan tantangan zaman.
“Anak-anak zaman sekarang memang cepat belajar teknologi, tapi mereka belum tentu paham risikonya. Di sinilah sekolah perlu hadir sebagai pendamping,” ujarnya.
Guru juga mengungkapkan kekhawatiran tentang kebiasaan anak yang terlalu sering bermain gawai tanpa pengawasan. Mereka berharap orang tua lebih terlibat dalam mendampingi anak di ruang digital.
Sebagai penutup, siswa menuliskan hal yang mereka pelajari hari itu. Ada yang menulis “Jangan sembarangan upload foto”, “Jangan percaya semua berita dari TikTok”, hingga “Kalau ada yang ganggu di WhatsApp, bilang ke orang tua”.








Komentar