TANAH DATAR – Polemik mewarnai pelaksanaan program Satu Nagari Satu Event (SNSE) di Nagari Pasie Laweh, Kabupaten Tanah Datar.
Ketua Perkumpulan Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (PJKIP), Rezky Aryendi, menyoroti pentingnya pemerintah nagari belajar dari pengalaman daerah lain dalam penyelenggaraan acara.
Rezky menyarankan agar pemerintah nagari tidak ragu berkonsultasi dengan pakar event di Tanah Datar. Hal ini dinilai krusial demi suksesnya acara dan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
“Dalam istilah Minang, ‘mancaliak ka nan sudah, baraja ka nan pandai, batuah ka nan manang’,” ujar Rezky, menekankan pentingnya mencontoh kesuksesan pihak lain.
Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap kritik Kepala Dinas Parpora Tanah Datar, Riswandi Dt. Monti Basa. Riswandi menilai rencana SNSE di Pasie Laweh tidak selaras dengan kearifan lokal dan bahkan telah mengirimkan surat rekomendasi penjadwalan ulang.
Rezky menilai kritik tersebut sebagai masukan penting. Ia juga mengingatkan perlunya koordinasi antara pemerintah nagari dan dinas terkait agar SNSE berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal.
Rezky berharap Pemerintah Nagari Pasie Laweh dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas SNSE, menyesuaikannya dengan kebutuhan dan karakteristik nagari.
SNSE merupakan program unggulan daerah yang bertujuan mempromosikan potensi dan kearifan lokal. Pemerintah nagari diharapkan dapat melaksanakannya dengan baik dan sesuai tujuan yang ditetapkan.


Komentar