Sawahlunto – PDAM Sawahlunto ajukan proposal senilai Rp 23 miliar untuk atasi masalah kekurangan air bersih, terutama saat musim kemarau. Langkah ini diambil untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Direktur PDAM Sawahlunto, Julmardizon, menyatakan pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan terbaik. Bahkan, daerah sulit seperti Padang Melintang, Puncak Cemara, dan Waringin Lubang Panjang kini dapat menikmati air bersih.
Namun, sumber air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kandi menyusut drastis saat kemarau. IPA Kandi sendiri berasal dari Danau Tandikek Kolok, Kecamatan Barangin. Akibatnya, pelayanan air bersih terganggu.
PDAM Sawahlunto bersama Wakil Walikota Jeffri mengajukan proposal ke pemerintah pusat untuk mengatasi masalah ini. Mereka juga meminta dukungan dari Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosaide.
Solusi yang diajukan adalah menaikkan air dari stasiun pompa Ranti Batang Ombilin. Stasiun pompa yang dibangun sejak zaman Belanda ini sebelumnya mendukung kebutuhan masyarakat dan aktivitas pertambangan batu bara Ombilin.
PDAM Sawahlunto mengajukan dua pompa air dengan kapasitas debit 60 liter per detik. Anggaran Rp 23 miliar tersebut juga mencakup perbaikan jaringan pipa air yang rusak.
“Jika ini berhasil, kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi,” kata Julmardizon.
Saat ini, sekitar 3.500 pelanggan di Kecamatan Barangin mengandalkan IPA Kayu Gadang.






Komentar