Padang – SMA Pertiwi 1 Padang segera menyiapkan call center darurat sebagai tindak lanjut pembatasan penggunaan telepon seluler di sekolah.
Kebijakan ini selaras dengan Surat Edaran Dinas Pendidikan Sumatera Barat. Tujuannya adalah meningkatkan fokus belajar siswa.
Kepala Sekolah SMA Pertiwi 1 Padang, Firdaus, menyatakan pembatasan ponsel akan berlangsung bertahap. Pihaknya akan melibatkan dukungan penuh dari orang tua.
“Teknisnya akan kami sampaikan kepada orang tua melalui grup parenting atau grup kelas,” ujarnya.
Saat jam pelajaran berlangsung, guru akan mengumpulkan ponsel siswa. Ponsel-ponsel tersebut akan tersimpan di kotak khusus di ruang wakil kepala sekolah. Siswa dapat mengambilnya kembali setelah jam sekolah usai.
Sebagai antisipasi keadaan darurat, sekolah menyiapkan call center. Persiapan layanan ini sedang dalam proses.
Wakil Ketua Yayasan Pertiwi, Sri Hayati Maigus Nasir, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah sekolah. Ia mengajak siswa untuk fokus pada prestasi akademik dan non-akademik.
“Sukses dalam hidup tidak hanya diukur dari akademik, tetapi juga dari prestasi non-akademik,” pungkasnya.







Komentar