Padang – Kabar baik datang dari Kota Padang, Sumatera Barat, yang berhasil mencatatkan capaian imunisasi lengkap bayi dan rubela tertinggi di antara 19 kabupaten/kota di provinsi tersebut. Keberhasilan ini menjadi indikasi positif dari efektivitas program kesehatan yang dijalankan di ibu kota provinsi.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumbar, Yusmayanti, mengungkapkan pada Selasa (25/6/2024) bahwa Kota Padang memimpin dalam beberapa kategori imunisasi. “Padang tercatat sebagai daerah dengan capaian imunisasi tertinggi di Sumbar untuk beberapa kategori, termasuk imunisasi bayi lengkap dan campak rubela,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), capaian imunisasi di Kota Padang menunjukkan angka yang signifikan dibandingkan daerah lain di Sumatera Barat. Realisasi imunisasi lengkap bayi di kota ini mencapai 26,5 persen, diikuti oleh Kabupaten Pesisir Selatan dengan 24,7 persen dan Kabupaten Solok dengan 24,4 persen.
Yusmayanti menambahkan, cakupan imunisasi yang tinggi dan merata sangat penting untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity). “Cakupan imunisasi yang tinggi dan merata sangat penting untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) yang dapat melindungi kelompok masyarakat rentan,” jelasnya pada Selasa (25/6/2024).
Dari total 24 Puskesmas di Kota Padang, Puskesmas Air Tawar mencatatkan capaian imunisasi lengkap bayi tertinggi, yaitu sebesar 53,6 persen. Sementara itu, capaian terendah berada di Puskesmas Pauh dengan realisasi 10,3 persen.
Untuk imunisasi campak rubela, Kota Padang kembali menduduki posisi tertinggi di antara 19 kabupaten dan kota dengan capaian 30,3 persen, disusul oleh Kabupaten Pesisir Selatan dengan 27,6 persen, dan Kabupaten Solok dengan 25,9 persen.
Sementara itu, capaian imunisasi anak usia di bawah dua tahun (Baduta) tertinggi diraih oleh Kabupaten Sijunjung dengan realisasi 18,9 persen, diikuti oleh Kabupaten Solok dengan 14,5 persen, dan Kota Padang dengan 14,2 persen.
Di Kota Padang, Puskesmas Air Tawar kembali mencatatkan angka tertinggi dalam implementasi imunisasi Baduta dengan angka 52,4 persen. Sementara Puskesmas Lubuk Buaya dan Pauh menjadi yang terendah, masing-masing dengan 1,3 persen.
Secara umum, Yusmayanti menilai tingginya capaian imunisasi di Kota Padang sebagai indikator positif atas upaya pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan dalam meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak.
Ia juga menambahkan bahwa imunisasi tidak hanya mencegah lebih dari 25 jenis penyakit, tetapi juga menyelamatkan dua hingga tiga juta jiwa setiap tahun secara global, serta berkontribusi dalam menekan resistensi antibiotik melalui pencegahan infeksi sejak dini.
“Setiap orang yang mendapatkan imunisasi akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu. Bila cakupan tinggi dan merata, maka terbentuk kekebalan kelompok yang melindungi semua lapisan masyarakat,” pungkas Yusmayanti.
Komentar