Padang Pariaman Gelar Simulasi Tsunami IOWave Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

Parik Malintang – Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mengikuti latihan kesiapsiagaan tsunami tingkat internasional, Indian Ocean Wave Exercise (IOWave) 2025, pada Kamis (25/10). Latihan ini bertujuan untuk menguji kemampuan daerah dalam merespons ancaman tsunami secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.

IOWave 2025 menguji peserta dengan skenario gempa bumi berkekuatan 8,9 SR yang berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah pesisir Sumatera Barat, termasuk Kabupaten Padang Pariaman.

Kegiatan yang dipusatkan di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Padang Pariaman ini dilanjutkan dengan simulasi di tiga nagari rawan tsunami, yaitu Nagari Katapiang, Tapakis, dan Ulakan.

Latihan dua tahunan yang diselenggarakan oleh Intergovernmental Coordination Group for Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG/IOTWMS) ini diikuti oleh 28 negara di kawasan Samudera Hindia, termasuk Indonesia.

Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmat Hidayat, menegaskan pentingnya IOWave 2025 untuk memperkuat kesiapsiagaan daerah menghadapi potensi bencana tsunami.

Dalam IOWave 2025, dilakukan tiga bentuk latihan utama: Table Top Exercise (TTX) untuk menguji rantai komando, Uji Komunikasi untuk penyebaran Peringatan Dini Tsunami (PDT), dan Simulasi Evakuasi yang melibatkan masyarakat, pelajar, dan anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).

Kegiatan ini melibatkan BPBD Padang Pariaman, unsur Forum Pentahelix, perwakilan BMKG Padang Panjang, perangkat daerah terkait, relawan kebencanaan, serta masyarakat pesisir.

Rahmat Hidayat menekankan bahwa latihan ini penting untuk memastikan sistem peringatan dini tsunami berjalan efektif, mulai dari BMKG hingga masyarakat.

Kegiatan IOWave 2025 di Padang Pariaman berjalan lancar dengan partisipasi aktif seluruh pihak. Hasil evaluasi akan menjadi bahan penting untuk memperkuat sistem mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana di masa mendatang.

Komentar

REKOMENDASI