Mentawai Ancam Sumatera Barat Konferensi Bahas Mitigasi

Padang – Potensi gempa bumi megathrust Mentawai yang dapat memicu tsunami setinggi 5-15 meter di pesisir Sumatera Barat menjadi sorotan utama dalam Konferensi Internasional Ketiga tentang Mitigasi dan Manajemen Bencana (ICDMM). Konferensi ini menjadi wadah konsolidasi pengetahuan dan kolaborasi dalam menghadapi ancaman bencana.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Prof. Fauzan, menekankan zona subduksi di lepas pantai barat Sumatera berpotensi memicu gempa dengan magnitudo 8,5+. Dampaknya akan signifikan bagi komunitas pesisir Sumatera Barat yang padat penduduk dan memiliki infrastruktur vital.

ICDMM yang berlangsung di Universitas Andalas (Unand) pada Senin (29/9/2025) ini merupakan kerja sama antara Universitas Andalas, Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), dan BNPB. Forum ini memperingati 16 tahun gempa besar Sumatera Barat 2009 dan menjadi ruang strategis bagi para peneliti, akademisi, dan pemangku kebijakan untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya mitigasi serta meningkatkan ketahanan bencana.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, turut hadir dan menegaskan pentingnya kerja sama bilateral dalam menghadapi risiko bencana. Australia berkomitmen memperdalam kolaborasi dengan Indonesia dalam ketahanan bencana, pembangunan inklusif, dan pemberdayaan masyarakat.

Selain itu, Brazier juga berdialog dengan peneliti dari Platform Kemitraan Pengetahuan Australia-Indonesia (KONEKSI) terkait proyek ketahanan iklim dan inklusi sosial di kawasan pesisir Sumbar, mengunjungi #AussieBanget Corner di Universitas Negeri Padang (UNP), bertemu Rektor UNP Dr. Ir. Krismadinata, serta berinteraksi dengan komunitas petani perempuan binaan program INKLUSI di Padang Pariaman. Ia juga bersilaturahmi dengan alumni Australia di Padang dan Bukittinggi serta menikmati budaya lokal.

Konferensi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, Prof. Fauzan, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, serta Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy.

Komentar