Mahasiswa Unand Bahas Perbedaan Sastra Amerika Klasik Modern Pengaruhi Minat Baca

Padang – Sastra Amerika terbagi dalam dua periode utama, klasik dan modern, dengan perbedaan mencolok dalam gaya bahasa, tema, dan popularitas. Sastra modern lebih diminati karena bahasa yang lebih sederhana dan isu yang relevan dengan kehidupan saat ini.

Sastra klasik Amerika, yang berkembang pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20, menggunakan bahasa formal dan struktur kalimat kompleks. Tema yang diangkat meliputi individualisme, kebebasan, dan kritik sosial, seperti yang tercermin dalam karya “Little Women” karya Louisa May Alcott dan “Leaves of Grass” karya Walt Whitman.

Sebaliknya, sastra modern Amerika, yang berkembang sejak awal abad ke-20 hingga pertengahan abad ke-20, menampilkan bahasa yang lebih sederhana dan narasi eksperimental. Tema-tema yang diangkat lebih universal dan realistis, seperti perjuangan hidup dan pencarian identitas, seperti yang terlihat dalam “The Great Gatsby” karya F. Scott Fitzgerald dan “To Kill a Mockingbird” karya Harper Lee.

Mahasiswa Universitas Andalas menyoroti perbedaan popularitas antara kedua periode ini. Aisyah Chania Zulmi berpendapat bahwa sastra modern lebih populer karena bahasanya lebih mudah dipahami dan temanya lebih dekat dengan kehidupan mahasiswa saat ini. Sementara itu, Aisyah Ramadhani Aziz lebih tertarik pada sastra klasik karena nilai moral dan filosofi yang mendalam. Siti Saffanah Hashura menambahkan bahwa kedua periode sama pentingnya, meskipun sastra modern lebih populer di media sosial dan adaptasi film.

Sastra Amerika, baik klasik maupun modern, mencerminkan kehidupan masyarakat dari berbagai sudut pandang, termasuk politik, sosial, ekonomi, dan budaya, serta menjadi refleksi diri seseorang dari realitas kehidupan yang menceritakan kisah personal yang kemudian membentuk pemahaman tentang keadaan bangsa Amerika pada setiap periodenya.

Komentar