Mahasiswa Bangun Kekuatan Usai Viral Ubah Agenda Sistematis

Jakarta – Gelombang demonstrasi mahasiswa yang sempat viral di media sosial kini menghadapi tantangan keberlanjutan setelah sorotan publik mereda. Para ahli menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya, pembingkaian isu yang mendalam, dan pemahaman dinamika politik agar gerakan mahasiswa tetap relevan.

Sejumlah tagar yang sempat menjadi simbol perlawanan, seperti #ReformasiDikorupsi dan #TolakUUKesehatan, mulai memudar dari lini masa media sosial.

Teori Mobilisasi Sumber Daya menyoroti pentingnya pengelolaan dana, tenaga, dan jaringan setelah momentum viral. Framing Theory menekankan perlunya narasi yang koheren dan mendalam, melampaui simplifikasi saat viral.

Teori Proses Politik mengingatkan potensi elit politik meredam gerakan melalui penundaan administratif atau kooptasi. Gerakan mahasiswa perlu strategi jangka panjang dan kemampuan membaca peluang politik di luar sorotan media.

Fase viral dinilai penting untuk meningkatkan kesadaran dan memobilisasi massa. Keberhasilan jangka panjang bergantung pada kemampuan membangun infrastruktur yang kuat, termasuk lembaga studi, komunitas akar rumput, dan aliansi strategis dengan masyarakat sipil.

Kematangan gerakan mahasiswa diuji saat tagar menghilang. Kemampuan mengkristalisasikan energi protes menjadi agenda perubahan sistematis akan menentukan apakah gerakan tersebut menjadi kekuatan penentu arah perubahan bangsa.

Komentar