JAKARTA – Pemerintah Pusat memperluas program Sekolah Rakyat di Sumatera Barat dengan menambahkan Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai lokasi pembangunan. Keputusan ini memperluas jangkauan program yang sebelumnya hanya mencakup Kabupaten Solok dan Dharmasraya.
Penetapan Lima Puluh Kota diumumkan setelah pertemuan antara Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, Bupati Lima Puluh Kota, dan Bupati Solok dengan perwakilan Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR di Jakarta, Selasa (12/11).
Bupati Lima Puluh Kota, Safni, menyambut baik penetapan ini dan menyatakan kesiapan daerahnya untuk mendukung penuh pembangunan Sekolah Rakyat.
Program Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, khususnya yang berada dalam kategori desil 1-2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sekolah berasrama penuh ini mencakup jenjang SD hingga SMA, dengan seluruh biaya pendidikan dan kebutuhan asrama ditanggung oleh negara. Setiap unit pembangunan diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp200 miliar, termasuk sarana belajar, asrama, dan fasilitas pendukung lainnya.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, menyatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan kementerian teknis menjadi kunci percepatan program nasional. Ia menekankan pentingnya peran aktif daerah dalam menyiapkan dukungan dan lahan agar manfaat program segera dirasakan masyarakat.








Komentar