PARIAMAN – Akibat bencana banjir dan angin kencang yang terjadi sepekan lalu, Kota Pariaman mengalami kerugian sebesar Rp131,6 miliar lebih. Nilai ini, berdasarkan kerusakan infrastruktur, rumah masyarakat beserta isinya yang terendam dan areal pertanian.
Demikianlah dikatakan. Kalaksa BPBD Kota Pariaman Radius Syahbandar, Senin.
Dijelaskannya, Pemko Pariaman melalui BPBD merilis data sementara dampak bencana Hidrometeorologi yang melanda Kota Pariaman sejak Sabtu 22 November hingga Jumat 28 November .
Terdapat empat kecamatan yang terdampak bencana alam banjir, tanah longsor dan pohon tumbang dibeberapa titik yang disebabkan oleh cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang sehingga debit air beberapa sungai di Kota Pariaman meluap diantaranya Batang Mangor, Batang Mangguang, dan Batang Piaman.
Plt. Kalaksa BPBD Kota Pariaman Radius Syahbandar menyebutkan meskipun tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 7.537 jiwa dan 2.216 unit rumah terendam/terdampak dari bencana tersebut.
“Sedangkan rumah rusak berada di Kecamatan Pariaman Selatan sebanyak 5 unit, Kecamatan Pariaman Timur 18 unit, Kecamatan Pariaman Tengah 5 unit, Kecamatan Pariaman Utara 30 unit”, ujarnya.
Adapun lokasi bencana di antaranya 12 titik banjir, 5 titik angin kencang, 6 titik longsor dan 66 titik pohon tumbang.
“Untuk infrastruktrur yang rusak diantaranya, jalan rusak berada di ruas jalan Desa Tungkal Selatan Kecamatan Pariaman Utara, ruas jalan lingkar Desa Kampung Apar, ruas jalan Desa Tungkal Selatan, ruas jalan Waterfron City Desa Pasir Sunur, ruas jalan Rimbo Sitapuang Desa Rambai Kecamatan Pariaman Selatan dan ruas jalan lingkar Desa Kaluat di Kecamatan Pariaman Timur. Sementara dinding panahan bendung diantaranya di Batang Piaman, Tanggul Sungai Batang Jirak dan Sungai Batang Mangor. Sedangkan untuk bendungan rusak di Bendungan Santok.
“Untuk dinding Penahan Batang Mangor berada di Desa Kampung Apar, Desa Pungung Lading, Desa Rambai, Desa Marunggi, Desa Kampung Batang Tajongkek, Desa Sikabu, Desa Pauh Kurai Taji dan Desa Balai Kurai Taji. Sedangkan Dinding Penahan Batang Manggung berada di Desa Cubadak Air, Desa Tungkal Selatan, Desa Sikapak Barat dan Tanjung Sabar. Dinding Penahan Batang Piaman berada di Desa Jati Mudik. Sementara Jembatan Rusak berada di Jembatan Waterfron City Desa Kampung Apar”, terangnya.
Sedangkan untuk fasilitas ibadah terendam sebanyak 1 unit dan sarana pendidikan yang rusak yakni TK sebanyak 12 unit, SD 31 unit dan SMP 2 unit. Sawah yang terendam di Kecamatan Pariaman Selatan 365 Ha, Kecamatan Pariaman Timur 266 Ha, Kecamatan Pariaman Tengah 192 Ha dan Kecamatan Pariaman Utara 138,50 Ha sementara ladang/kebun terendam berada di Kecamatan Pariaman Selatan 20,50 Ha, Kecamatan Pariaman Timur 1,50 Ha dan Kecamatan Pariaman Utara 1 Ha.
Ia menjelaskan hasil dari update data sementara ini adalah sebagai pedoman untuk pengajuan bantuan rehabilitasi dan rekontruksi ke BNPB pusat.
Salah satu upaya yang telah dilakukan Pemko Pariaman pasca bencana banjir tambahnya, telah menggerakkan Tim Gabungan Tanggap Darurat Bencana dan warga bersihkan fasilitas ibadah.
“Kita telah mengerahkan Tim Gabungan Tanggap Darurat Bencana, warga dan petugas Damkar Kota Pariaman untuk melakukan penyemprotan difasilitas rumah ibadah di Dusun Sampan, Desa Punggung Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman”, terangnya.
Sebelumnya Pemko Pariaman sudah meninjau langsung kelapangan melihat kondisi banjir, tanah longsor dan korban yang terdampak diberikan nasi bungkus untuk para pengungsi.
“Satgas Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Pariaman melakukan evakuasi terhadap korban dampak bencana dan koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan/Desa/Kelurahan setempat, serta melakukan pendataan/assessment. Pemerintah kecamatan/Desa/Kelurahan melakukan pemantuan masing- masing di daerah terdampak dan melaporkan ke Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), Membuka pos layanan kesehatan, mendirikan dapur umum Di Balaikota Pariaman dan mendirikan lokasi pengungsian dengan lokasi di Desa Punggung Lading dan Desa Pauh Kurai Taji Kecamatan Pariaman Selatan serta sudah dilakukan pengevakuasian warga terjebak banjir untuk diantarkan ke lokasi pengungsian dan evakuasi pohon tumbang menimpa rumah warga”, tutupnya. (agus)







Komentar