Padang – Kecelakaan maut terjadi di perlintasan sebidang Jati, Padang Timur, Kamis (21/8/2025) siang. Kereta api menabrak minibus, menewaskan dua pelajar SMA Negeri 10 Padang.
Dua korban meninggal dunia adalah Nabila Khairunisa, putri Kapolres Solok Kota AKBP Mas’ud Ahmad, dan sahabatnya, Alya Azzura.
Lima pelajar lainnya mengalami luka-luka dan kini dirawat intensif di rumah sakit.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi ini. Ia mengunjungi rumah duka dan menyampaikan duka cita atas nama Pemerintah Provinsi Sumbar.
Wagub Vasko menyoroti pentingnya pembenahan sistem keselamatan di perlintasan sebidang. Ia menemukan banyak rambu peringatan kereta api yang tidak berfungsi.
“Rambu yang mati, sistem yang tidak berfungsi, hingga prosedur yang longgar, semua ini harus segera dibenahi,” tegas Wagub Vasko.
Ia meminta inventarisasi seluruh perangkat pengaman dan perbaikan rambu yang rusak.
Wagub juga menyoroti prosedur standar PT KAI, meminta masinis membunyikan klakson dari jarak jauh sebelum perlintasan.
Saksi mata, Edi (60), mengatakan minibus yang membawa tujuh pelajar itu terseret 10 meter setelah tertabrak kereta api.
Wagub Vasko berharap tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. “Jangan sampai perlintasan kereta api kembali menjadi titik rawan kematian,” pungkasnya.


Komentar