Mentawai – Puluhan sapi milik peternak di Desa Sipora Jaya, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mati mendadak dalam sepekan terakhir akibat dugaan serangan Virus Jembrana. Sebanyak 21 dari 100 ekor sapi dilaporkan mati tanpa sebab yang jelas, memicu keresahan warga.
Menanggapi laporan tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, berkoordinasi dengan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian. Tim dari Unit Pelaksana Teknis Balai Veteriner (BVet) Bukittinggi diterjunkan ke lokasi untuk meninjau kondisi sapi.
Kepala Desa Sipora Jaya, Lutfi Anto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membuat pengaduan ke dinas terkait di kabupaten, namun belum mendapat respons. “Masyarakat makin resah, seiring terus bertambahnya jumlah sapi yang mati setiap harinya,” ujarnya.
Tim kesehatan hewan memberikan vaksin dan suntik vitamin kepada sapi-sapi yang belum terjangkit virus. Sapi yang telah mati disarankan untuk dikubur dalam lubang sedalam 1 meter guna mencegah penularan meluas.
Lutfi Anto menyampaikan terima kasih atas respon cepat dari Alex Indra Lukman dan tim kesehatan hewan. Ia berharap, vaksinasi dan pemberian vitamin dapat menghentikan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh Jembrana Disease Virus (JDV). Ciri-ciri sapi yang terjangkit Virus Jembrana antara lain dubur membesar dan berwarna merah, diare, tinja berdarah, serta keluarnya cairan berlebihan dari hidung dan mulut. Virus ini pertama kali menyerang sapi pada Senin (15/9/2025).







Komentar