Jakarta – Universitas Andalas (Unand) kembali menjadi sorotan nasional atas keberhasilannya dalam transformasi digital pendidikan tinggi. Unand didapuk menjadi percontohan bagi perguruan tinggi lain di Indonesia.
Rektor Unand, Efa Yonnedi, menjadi narasumber utama dalam Sosialisasi Digitalisasi Dokumen Kelulusan dan Kemahasiswaan. Acara ini digelar oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Kemendikbudristek.
Sosialisasi berlangsung di Auditorium Gedung Lantai 2, Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Unand dinilai berhasil mengimplementasikan sistem digitalisasi dokumen kelulusan secara komprehensif. Sistem ini mencakup ijazah, transkrip nilai, Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), hingga sertifikat profesi.
Implementasi ini selaras dengan Rencana Strategis Unand 2025-2029 yang menargetkan Sound Management System & Corporate Culture.
Sejak 2023, Unand telah menerapkan tanda tangan digital pada ijazah, sesuai dengan Permendikbudristek No. 6/2022 dan Permendikbudristek No. 50/2024.
Unand mengintegrasikan Sistem Informasi Akademik (SIA) dengan layanan keamanan digital PT PERURI melalui API.
Dokumen kelulusan kini ditandatangani secara elektronik, dilengkapi QR Code verifikasi, dan dapat diunduh mahasiswa melalui portal wisuda.
“Sistem ini mendukung ijazah dwi-bahasa (Indonesia-Inggris) tanpa memerlukan terjemahan tambahan,” ujar Efa Yonnedi.
Implementasi ini memberikan manfaat strategis, seperti proses yang lebih cepat, jaminan keaslian dokumen, aksesibilitas tinggi, dan efisiensi tata kelola.
“Digitalisasi ijazah bukan sekadar inovasi, tetapi perlindungan masa depan lulusan,” pungkas Efa Yonnedi.
Komentar