PADANG – Sumatera Barat sudah lama dikenal dengan kulinernya. Tidak hanya makanan saja, tapi gaya penyajiannya di rumah makan dengan teknik manatiang juga menjadi daya tarik.
Kali ini, redaksi topsatu.com, merangkum lima makanan tradisional asal Sumatera Barat.
1. Randang
Randang adalah salah satu kuliner tradisional Minangkabau yang sudah mendunia. Hidangan ini berangan dasar daging sapi yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah serta santan kelapa, kemudian di masak perlahan dalam waktu berjam-jam hingga menghasilkan cita rasa yang khas, gurih, pedas dan kaya rempah. Proses memasak nya memerlukan waktu yang lama untuk memberikan tekstur yang empuk dan daya tahan yang cukup lama, bahkan bisa berhari-hari tanpa mudah basi, inilah yang menjadikan rendang bukan hanya makanan. Tetapi juga mencerminkan filosofi masyarakat Minangkabau yang menghargai kesabaran, kerja keras serta kebersamaan.
Bagi masyarakat minang, rendang bukan sekedar lauk makan tetapi juga simbol identitas budaya yang membanggakan. Hidangan ini sudah dikenal hingga tingkat internasional, bahkan beberapa kali dinobatkan sebagai makanan terenak didunia oleh media kuliner global.
Ayam pop Ayam pop merupakan salah satu hidangan khas Minangkabau yang cukup populer, terutama dirumah makan Padang. Berbeda dengan olahan ayam pada umumnya, ayam pop memilih ciri khas rasa gurih, lembut, dan tidak pedas. Ayam ini dimasak dengan cara direbus terlebih dahulu menggunakan bumbu sederhana, lalu di goreng sebentar sehingga menghasilkan tekstur daging yang empuk dengan warna putih pucat. Biasanya ayam pop disajikan bersama sambal tomat yang pedas-manis serta sepiring nasi panas, sehingga tercipta kombinasi rasa yang seimbang.
Ayam pop pertama kali muncul didaerah Bukittinggi, Sumatera Barat. Dan konon diciptakan oleh sebuah rumah makan lokal pada pertengahan abad ke-20. Pada masa itu, bahan-bahan makanan cukup terbatas. Sehingga masyarakat minang memanfaatkan apa yang ada di sekitar termasuk ayam kampung dan air kelapa. Dari situlah ayam pop lahir sebagai alternatif yang lebih sederhana namun tetap lezat.
Sala Lauk Sala lauk merupakan salah satu jajanan tradisional khas Minangkabau, khususnya dari Pariaman Sumatera Barat. Makanan ini terbuat dari adonan tepung beras yang di campur dengan bumbu dan potongan ikan laut segar. Setelah di bentuk bulat, adonan kemudian di goreng hingga berwarna kecokelatan dan menghasilkan tekstur renyah di luar namun tetap lembut didalam. Biasanya sala lauk dinikmati selagi hangat.
Dibalik kelezatannya, sala lauk mempresentasikan kedekatan masyarakat dengan hasil laut, sekaligus menjadi bukti kreativitas mereka mengolah bahan lokal menjadi makanan yang nikmat dan legendaris.
Sate Padang Sate Padang adalah salah satu kuliner khas Minangkabau yang memiliki ciri khas berbeda dari sate pada umumnya. Kalau sate biasanya disajikan dengan bumbu kacang atau kecap, sate padang justru memakai kuah kental berwarna kuning atau merah yang terbuat dari tepung beras dan aneka rempah. Daging yang digunakan biasanya daging sapi, lidah, atau jeroan, lalu dipotong kecil, ditusuk, dan dibakar hingga mengeluarkan aroma yang menggugah selera. Saat disiram kuah kentalnya, rasa gurih, pedas, dan rempahnya langsung berpadu sempurna di lidah.
Banyak dijual di warung kaki lima dengan harga yang ramah di kantong, Biasanya orang akan menjual dari sore hingga malam hari. Bisanya orang makan di tambah kerupuk kulit dan membuat cita rasa yang begitu lezat. Selain mengenyangkan, sate padang juga memberi pengalaman rasa yang khas dan berbeda dibanding sate dari daerah lain. Tidak heran jika sate padang bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas kuliner Minangkabau yang sudah dikenal luas di berbagai daerah Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara.
Masih banyak lagi kuliner asal Minangkabau yang lezat. Untuk menyicipinya, sebaiknya langsung saja ke “pabriknya’ (dikra/mahasiswi Upgrisba)




Komentar