Imigrasi Kacau Ribuan Pelamar Visa Kerja Liburan Keluhkan Sistem Daring Bermasalah

Padang – Sistem daring pendaftaran Working Holiday Visa (SDWHV) dikeluhkan ribuan calon peserta akibat tidak stabil dan memperlambat proses, memicu kekecewaan 29.000 pelamar di media sosial. Anggota Komisi XIII DPR RI, M. Shadiq Pasadigoe, mengecam buruknya pelayanan publik keimigrasian dan berjanji meminta penjelasan resmi dari Direktorat Jenderal Imigrasi.

Masalah ini mencuat sejak Rabu (15/10/2025) pukul 09.00 WIB, ketika server Direktorat Jenderal Imigrasi mengalami error hingga malam hari, menyebabkan banyak pelamar gagal mengunggah dokumen. Seorang peserta mengungkapkan kekecewaannya, menyebutkan kuota hanya 5.420 orang sementara pendaftar mencapai 1,4 juta.

Selama 12 jam pendaftaran, hanya 80 pelamar yang berhasil menyelesaikan unggahan dokumen, memicu kekesalan karena dianggap menunjukkan lemahnya kesiapan sistem Imigrasi.

Selain masalah teknis, pelamar juga menemukan perubahan mendadak pada persyaratan, seperti kenaikan dana minimum di rekening koran dari 5.000 AUD (sekitar Rp50 juta) menjadi Rp60 juta, serta perubahan syarat nilai IELTS menjadi skor 4.5 di setiap aspek, bukan hanya rata-rata.

Shadiq menilai perubahan syarat administrasi tanpa pengumuman publik mencederai prinsip transparansi pelayanan publik. Ia menegaskan akan memastikan evaluasi sistem digital di Imigrasi dilakukan menyeluruh.

“Kita akan memastikan evaluasi sistem digital di Imigrasi dilakukan menyeluruh. Kami ingin pelayanan publik lebih akuntabel, transparan, dan tahan gangguan teknis,” tegasnya. Ia menambahkan, setiap perubahan kebijakan wajib diumumkan melalui kanal resmi agar tidak merugikan masyarakat.

Komentar