Jambi – Pembangunan Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi sepanjang 170 km dipercepat. PT Hutama Karya (Persero) menargetkan tol ini menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.
Tol ini akan memperkuat konektivitas ekonomi Sumatra. Tujuannya menghubungkan sentra produksi dengan pusat distribusi nasional.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengatakan pembangunan ini mendukung visi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
“Hingga Juni 2025, progres konstruksi untuk seluruh seksi non dukungan konstruksi (Seksi 1, 2, dan 4) mencapai rata-rata 28,02 persen,” kata Adjib, Kamis (10/7/2025).
Progres pengadaan lahan mencapai 38,8 persen dari total panjang 135,2 kilometer.
Seksi 4 (Tempino-Ness) menjadi ruas yang paling progresif dengan 97,8 persen konstruksi dan 98,86 persen pembebasan lahan.
Seksi 1 (Betung-Tungkal Jaya) mencapai 22,22 persen konstruksi dan 30,92 persen pembebasan lahan. Seksi 2 (Tungkal Jaya-Bayung Lencir) mencapai 10,28 persen konstruksi dan 22,30 persen pembebasan lahan.
Seksi 3 (Bayung Lencir-Tempino) sudah beroperasi penuh sejak akhir 2024. Ribuan kendaraan melintas setiap harinya.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono, menekankan pentingnya infrastruktur untuk mendukung target nasional. Target tersebut seperti swasembada pangan, energi, hilirisasi, dan konektivitas.
“Pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas ini tentu akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi,” ujar Agus.
Jambi dan Sumatera Selatan merupakan lumbung pangan nasional. Tol ini akan memangkas waktu distribusi, menjaga kualitas produk pertanian, dan mengurangi kerugian pasca panen.
Tol ini akan dilengkapi lima simpang susun strategis yang terintegrasi dengan sentra produksi pangan. Biaya distribusi diproyeksikan turun hingga 30 persen.
“Dengan jalan tol ini, hasil panen petani Jambi seperti beras, jagung, dan sayuran dapat sampai ke Palembang, Lampung, bahkan Jakarta dalam waktu yang jauh lebih singkat,” imbuh Adjib.
Waktu tempuh Betung-Jambi yang semula 6,5 jam melalui jalan lintas nasional, akan terpangkas menjadi 2 jam.
Hutama Karya menargetkan penyelesaian bertahap mulai 2025 hingga kuartal IV 2026. Prioritas diberikan pada seksi yang berdampak langsung pada distribusi pangan.
Proyek ini juga akan mengintegrasikan pengembangan UMKM lokal di rest area. Fasilitas crossing seperti overpass dan underpass memastikan aktivitas pertanian masyarakat tetap terjaga.
“Kami berharap dengan selesainya Jalan Tol Betung (Sp.Sekayu) – Tempino – Jambi, visi Presiden RI Prabowo untuk mewujudkan ketahanan pangan dapat tercapai,” tutup Adjib.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun JTTS sepanjang ±1.235 km, termasuk ruas yang beroperasi maupun dalam tahap konstruksi.







Komentar