Padang – Masyarakat kini menggunakan humor sebagai cara baru untuk menyampaikan kritik politik, terutama melalui media sosial. Meme, video pendek, dan komentar satir menjadi bentuk ekspresi yang populer di tengah suasana yang dianggap menekan.
Fenomena ini didorong oleh keinginan masyarakat untuk menyampaikan kekecewaan secara lebih aman, terutama ketika kritik terbuka berisiko. Riset Universitas Negeri Padang pada 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 70% konten politik di TikTok menjelang Pemilu 2024 menggunakan pendekatan humor.
Humor menyederhanakan isu-isu kompleks dan mendekatkan politik dengan kehidupan sehari-hari. Kritik yang disampaikan melalui humor juga dinilai lebih cepat menyebar dibandingkan protes konvensional, sehingga mengingatkan penguasa bahwa masyarakat tetap memperhatikan.
Meski efektif, penggunaan humor dalam kritik politik dapat menimbulkan masalah jika dianggap melampaui batas. Masyarakat terus mencari cara untuk menyampaikan pendapat ketika jalur diskusi formal terasa sempit.
Komentar