Bukittinggi – Pemerintah Kota Bukittinggi menegaskan identitasnya sebagai Kota Perjuangan, Kota Wisata, dan Kota Pendidikan dalam pertemuan Guru Besar dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) se-Indonesia, Sabtu (27/9). Pertemuan tersebut digelar di Taman Panorama, Bukittinggi.
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menyatakan bahwa Bukittinggi memiliki sejarah panjang sebagai kota pendidikan sejak era kolonial.
Selain itu, sektor pariwisata Bukittinggi juga menjadi sorotan, dengan ikon-ikon seperti Jam Gadang, Ngarai Sianok, dan Lobang Jepang. Pasar Atas, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning juga disebut memiliki peran penting dalam perekonomian Sumatera Barat.
Prof. Rusnam dari Universitas Andalas mengapresiasi pemilihan Bukittinggi sebagai lokasi pertemuan karena nilai historis dan daya tarik pariwisatanya. Ketua Majelis Perguruan Tinggi Negeri, Prof. Baikani, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan bagi para guru besar untuk menikmati alam dan budaya Minangkabau.








Komentar