Padang – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,9 mengguncang Kota Padang dan sekitarnya, Minggu (14/9/2025) pukul 21:49:42 WIB. Warga yang sebelumnya diguyur hujan sejak siang, sontak terkejut merasakan guncangan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di laut, sekitar 40 kilometer barat daya Mukomuko, Bengkulu. Kedalaman gempa tercatat 57 kilometer.
“Gempa, cukup keras terasa berayun,” kata Kenzi, warga Padang, menggambarkan guncangan yang ia rasakan.
Menurut tim peneliti dari Patahan Sumatera Institute, gempa ini tergolong gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
“Gempa yang terjadi merupakan gempa subduksi. Getarannya terasa keras karena gempanya merupakan jenis gempa dangkal dan pusat gempanya berada di dekat patahan Selat Mentawai,” jelas Ade Rahadian, anggota tim peneliti.
Ade menambahkan, pesisir pantai Indonesia dikelilingi zona megathrust, termasuk di pantai Sumatera Barat, khususnya Kepulauan Mentawai. Zona megathrust merupakan area tumbukan dua lempeng tektonik besar yang berpotensi memicu gempa bumi dahsyat.
“Artinya setiap gempa adalah proses pelepasan energinya,” imbuhnya.
Di zona megathrust Sumatera, tercatat empat kali pelepasan energi yang signifikan, termasuk gempa 9,2 SR di Andaman Sumatera dan 8,7 SR di Pulau Nias.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. Warga juga diminta menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memastikan bangunan tempat tinggal memiliki konstruksi tahan gempa.
Komentar