PADANG – Sumatera Barat berupaya melestarikan silat tradisi Minangkabau dengan mendata seluruh aliran melalui festival dan pendirian museum.
Langkah ini bertujuan menjaga warisan budaya takbenda agar tetap hidup dan dikenal generasi mendatang.
Pemerhati silat Minangkabau, Makmur Hendrik, mendorong Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat untuk segera menggelar Festival Silat Tradisi.
“Festival ini bukan untuk mencari pemenang, melainkan ajang inventarisasi,” kata Makmur Hendrik di Pekanbaru, Juli 2025.
IPSI Sumbar diharapkan merekam semua aliran silat tradisional dalam bentuk foto dan video.
Pendataan meliputi nama aliran, daerah asal, pendiri, hingga guru atau pimpinan saat ini.
Makmur juga mendorong pendirian Museum Pencak Silat Minangkabau untuk menyimpan hasil dokumentasi festival.
Museum ini diharapkan menjadi pusat informasi dan rujukan tentang berbagai aliran silat di Ranah Minang.
“Bayangkan jika wisatawan berkunjung ke museum itu. Mereka bisa melihat langsung foto dan video berbagai aliran silat Minangkabau,” tambahnya.
Selama ini, banyak aliran silat Minangkabau hidup turun-temurun di nagari-nagari tanpa publikasi luas.
Festival dan museum diharapkan dapat memperkenalkan dan melestarikan warisan leluhur ini kepada generasi muda.
Pendirian museum juga akan memperkuat posisi Sumatera Barat sebagai pusat sejarah dan perkembangan silat di Indonesia.
“Kita berharap IPSI Sumbar dapat mewujudkan ini, bukan sekadar festival tahunan, tetapi penciptaan arsip budaya yang hidup,” tutup Makmur Hendrik.



Komentar