Tebing Tinggi – Dosen Universitas Andalas (Unand) menggelar bimbingan teknis (bimtek) budidaya lebah tanpa sengat (galo-galo) dan pembuatan pupuk organik padat (POP) di Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi lokal dan pemanfaatan sumber daya alam.
Bimtek budidaya galo-galo diadakan di Kantor Wali Nagari Tebing Tinggi, diikuti sekitar 25-30 warga, kelompok tani, dan pemuda nagari. Narasumber dari Unand, Rudimansyah, menyampaikan materi tentang potensi ekonomi lebah galo-galo, mulai dari mencari koloni hingga memanen madu dan propolis.
“Budidaya galo-galo sangat potensial dikembangkan di Sumatera Barat karena mudah dipelihara, tidak berbahaya, dan menghasilkan madu bernilai jual tinggi,” kata Rudimansyah.
Pelatihan pembuatan pupuk organik padat dilaksanakan di Jorong Sidomulyo, melibatkan 30-40 peserta. Dosen Unand, Ely Vebrianty, mendemonstrasikan pembuatan pupuk dari kotoran sapi dan larutan EM4.
“Praktik ini penting untuk membantu masyarakat memanfaatkan limbah ternak menjadi produk bermanfaat dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia,” ujar Ely Vebrianty.
Ketua program pengabdian masyarakat Unand, Ediset, mengatakan kegiatan ini bertujuan mendorong kemandirian masyarakat desa dalam bidang pertanian dan peternakan berbasis sumber daya lokal.
Ruwadi, peternak sapi sekaligus tuan rumah pelatihan, berharap pelatihan ini dapat membantu memproduksi pupuk fermentasi sendiri sebagai pengganti pupuk organik yang sulit didapat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kabid Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Dharmasraya, Tenaga Ahli pembangunan Kabupaten Dharmasraya, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan pemerintahan Nagari Tebing Tinggi. Pemerintah Nagari Tebing Tinggi mengapresiasi kontribusi Unand dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warganya.








Komentar